Oleh: Ardy Maulidy Navastara*
* Alumni Arsitektur ITS dan Perencanaan Wilayah & Kota ITB
Definisi Manajemen Konflik
Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi. Bagi pihak luar (di luaryang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.
Menurut Ross (1993) bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi (termasuk perilaku) para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan penafsiran terhadap konflik.
Fisher dkk (2001:7) menggunakan istilah transformasi konflik secara lebih umum dalam menggambarkan situasi secara keseluruhan.
- Pencegahan Konflik, bertujuan untuk mencegah timbulnya konflik yang keras.
- Penyelesaian Konflik, bertujuan untuk mengakhiri perilaku kekerasan melalui persetujuan damai.
- Pengelolaan Konflik, bertujuan untuk membatasi dan menghindari kekerasan dengan mendorong perubahan perilaku positif bagi pihak-pihak yang terlibat.
- Resolusi Konflik, menangani sebab-sebab konflik dan berusaha membangun hubungan baru dan yang bisa tahan lama diantara kelompok-kelompok yang bermusuhan.
- Transformasi Konflik, mengatasi sumber-sumber konflik sosial dan politik yang lebih luas dan berusaha mengubah kekuatan negatif dari peperangan menjadi kekuatan sosial dan politik yang positif.
Tahapan-tahapan diatas merupakan satu kesatuan yang harus dilakukan dalam mengelola konflik. Sehingga masing-masing tahap akan melibatkan tahap sebelumnya misalnya pengelolaan konflik akan mencakup pencegahan dan penyelesaian konflik.
Sementara Minnery (1980:220) menyatakan bahwa manajemen konflik merupakan proses, sama halnya dengan perencanaan kota merupakan proses. Minnery (1980:220) juga berpendapat bahwa proses manajemen konflik perencanaan kota merupakan bagian yang rasional dan bersifat iteratif, artinya bahwa pendekatan model manajemen konflik perencanaan kota secara terus menerus mengalami penyempurnaan sampai mencapai model yang representatif dan ideal. Sama halnya dengan proses manajemen konflik yang telah dijelaskan diatas, bahwa manajemen konflik perencanaan kota meliputi beberapa langkah yaitu: penerimaan terhadap keberadaan konflik (dihindari atau ditekan/didiamkan), klarifikasi karakteristik dan struktur konflik, evaluasi konflik (jika bermanfaat maka dilanjutkan dengan proses selanjutnya), menentukan aksi yang dipersyaratkan untuk mengelola konflik, serta menentukan peran perencana sebagai partisipan atau pihak ketiga dalam mengelola konflik. Keseluruhan proses tersebut berlangsung dalam konteks perencanaan kota dan melibatkan perencana sebagai aktor yang mengelola konflik baik sebagai partisipan atau pihak ketiga.
Teori-teori Konflik
Teori-teori utama mengenai sebab-sebab konflik adalah:
a. Teori hubungan masyarakat
Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan di antara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat.
Sasaran: meningkatkan komunikasi dan saling pengertian antara kelompok yang mengalami konflik, serta mengusahakan toleransi dan agar masyarakat lebih bisa saling menerima keragaman yang ada didalamnya.
b. Teori kebutuhan manusia
Menganggap bahwa konflik yang berakar disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia (fisik, mental dan sosial) yang tidak terpenuhi atau dihalangi. Hal yang sering menjadi inti pembicaraan adalah keamanan, identitas, pengakuan, partisipasi, dan otonomi.
Sasaran: mengidentifikasi dan mengupayakan bersama kebutuhan mereka yang tidak terpenuhi, serta menghasilkan pilihan-pilihan untuk memenuhi kebutuhan itu.
c.Teori negosiasi prinsip
Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh posisi-posisi yang tidak selaras dan perbedaan pandangan tentang konflik oleh pihak-pihak yang mengalami konflik.
Sasaran: membantu pihak yang berkonflik untuk memisahkan perasaan pribadi dengan berbagai masalah dan isu dan memampukan mereka untuk melakukan negosiasi berdasarkan kepentingan mereka daripada posisi tertentu yang sudah tetap. Kemudian melancarkan proses kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak atau semua pihak.
d. Teori identitas
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh identitas yang terancam, yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan di masa lalu yang tidak diselesaikan.
Sasaran: melalui fasilitas lokakarya dan dialog antara pihak-pihak yang mengalami konflik, sehingga dapat mengidentifikasi ancaman dan ketakutan di antara pihak tersebut dan membangun empati dan rekonsiliasi di antara mereka.
e.Teori kesalahpahaman antarbudaya
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara-cara komunikasi di antara berbagai budaya yang berbeda.
Sasaran: menambah pengetahuan kepada pihak yang berkonflik mengenai budaya pihak lain, mengurangi streotip negatif yang mereka miliki tentang pihak lain, meningkatkan keefektifan komunikasi antarbudaya.
f.Teori transformasi konflik
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh masalah-masalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial, budaya dan ekonomi.
Sasaran: mengubah struktur dan kerangka kerja yang menyebabkan ketidaksetaraan dan ketidakadilan termasuk kesenjangan ekonomi, meningkatkan jalinan hubungan dan sikap jangka panjang di antar pihak yang berkonflik, mengembangkan proses dan sistem untuk mempromosikan pemberdayaan, keadilan, perdamaian, pengampunan, rekonsiliasi, pengakuan.
Referensi:
Fisher, Simon et all, (2000). Mengelola Konflik: Ketrampilan & Strategi untuk Bertindak (edisi bahasa Indonesia), The British Council, Indonesia, Jakarta.
Minnery, John R., (1985). Conflict management in urban planning, Gower Publishing Company Limited, England.
Ross, Marc Howard Ross, (1993). The management of conflict: interpretations and interests in comparative perspective, Yale university press.
welgedewelbeh
Kalo konflik batin bisa dijelaskan dengan teori apa om …. 🙂
TEJIKA ANDA BUTUH ANGKA RITUAL/JITU 2D3D4D SGP/HK DI JAMIN 100% TEMBUS/JEBOL
HUB MBAH_RORO DI :(0-8-5-3-9-4-5-3-7-5-7-8) ATAU KUNJUNGI
WEBSITe _RORO{ :> http://wwwprediksimbahjenggo.webs.com }
JIKA ANDA INGIN MENGUBAH NASIB ANDA >>> ‘thankzRIMAH
he..he.. yang ini pake fast-solution aja: “cukup dengan sebatang rokok dan secangkir kopi.., nongkrong di ‘warung gresik’…niiieekmmaat tenan..cak..” dijamin nge-fly deh…
Ya…memang ada sebagian kelompok tertentu yang suka memelihara bahkan menciptakan konflik, demi keuntungan politik…
@ Oman Sukmana:
di satu sisi; menurut kacamata manajemen, adanya Konflik seharusnya bisa menjadi peluang; dengan memberdayakannya untuk mencapai tujuan yang positif. Bila ada upaya ‘memelihara ato menciptakan konflik’ seperti yang diutarakan sampeyan.., sy pikir upaya resolusi konflik itu belum menyentuh akar dari konflik, jadinya konflik tersebut sulit untuk diselesaikan. Ini potensial menimbulkan rentetan konflik-konflik baru dan sebagian kelompok/orang memanfaatkannya untuk kepentingan sesaat.
disisi lain, politik secara filosofis merupakan ‘cara ato proses’. Seharusnya politik merupakan cara/proses untuk membuat keputusan/policy. Apa yang sampeyan sebut ‘demi keuntungan politik’, sejauh yang sy tahu; bhw politik dianggap sebagai ‘tricking’ yang lebih diartikan sebagai kolaborasi antara sikap pragmatis dgn power/kekuasaan. Jdnya dalam konteks konflik, konflik djadikan alat demi mencapai kekuasaan.
Menyikapi fenomena itu, memang diperlukan kedewasaan dalam menghadapi/menangani konflik. Lebih jauh..sy katakan kedewasaan dalam berpolitik.
Selama ini ada satu paradigma yang timbul dalam masyarakat bahwa konflik selalu identik dengan permasalahan dan kerugian. Dalam hal ini bagaimana sebuah “konflik” bisa meng-counter image ini
@rasanrasan:
Miringnya pandangan ttg konflik ke arah yang negatif, dikarenakan tidak diketahuinya konflik sebagai suatu yang potensial. Maka agar konflik bisa menjadi potensi positif yang powerful adalah dengan mengetahui ‘akar’ dari konflik itu. Sy pikir kemampuan merubah paradigma itu bergantung pada kemampuan kita untuk menemukan ‘akar’ konflik itu secara jernih. Walaupun upaya ini tidak luput dari ‘kepetingan’ thd konflik itu sendiri..
ah tahu apa ente tentang konflik, anda tidak bicara tentang ontologi konflik sekalipun!!!!!!
Barangkali agar lebih “fair” dan diskusi dan menjadi lebih sehat perlu kiranya ontologi dari sebuah konflik dijabarkan, OK..
bagaimana caranya supaya konflik di dunia ini bisa dihapus om? supaya dunia yang damai bisa terwujud
kalau boleh tahu…teori-teori konflik tsb diambil dari sumber buku mana? karena saya membutuhlkannya..plz reply ASAP
apakah semua konflik bisa di manajemen? kalo konflik nya g ada jalan keluar, masih bisa di manajemen? thnkz
om…
kalo penjelasan “konflik” sendiri apa siy?
adduhh kemaren kuliah manajemen konflik, muter2 aja jadi tambah bingung ni
jawabannya malah dibolak balik ma dosen
jadi pusingggg
@ haney
konflik dipahami sebagai hubungan antara dua atau lebih pihak (individu/kelompok) yang memiliki atau merasa memiliki sasaran-sasaran yang tidak sejalan.
@tammy
konflik merupakan suatu yang nyata di kehidupan kita. Bahkan ia diyakini selalu ada di sekitar kita. Demi manfaat yang dapat dirasakan bersama maka sudah seharusnya konflik dikelola scr baik.
bisa jadi sebuah konflik mengalami ‘deadlock’ sulit mencapai jalan damai. Walaupun proses kelola-konflik telah berjalan, tetap diperlukan evaluasi thd penanganan konflik. Sehingga kemungkinan terburuk dr konflik tsb dpt diminimalkan.
@ina
anda bisa merujuk pada bukunya minnery “conflict management”; fisher dkk “mengelola konflik”
Conflict Resolution
Keywords: Conflict, Resolution, Zero Sum Game/Win-Win Solution, Trade Off
Konflik dapat teresolusi kalau Zero Sum Game/Win-Win Solution tercapai, kalau tidak tercapai harus terjadi Tade Off yaitu ada yang dimenangkan dan ada yang dikalahkan.
Cuma begitu kok !
[…] Manajemen dan definisi teori-teori konflik […]
bener juga teori-teori yang dikemukakan Fisher dan kawan-kawannya dari British itu, masalahnya, yang menjadi konflik di negara kita -dari akar sampai buah konfliknya- adalah bagaimana menerapkan teori itu pada praktek, karena teori itu tetap sebuah mitos tanpa praktek, tanpa demitologi.
Teori yang diterapkan para manajer konflik di negara ini adalah the art of war-nya Machiavelli, diperkuat lagi dengan sibernetik dari jaringan yang kuat orang-orang di dalamnya.
Jadi akar konflik akan dipendam dalam-dalam dengan filsafat mereka “mikul duwur mendhem jero”, sedangkan yang tumbuh adalah pohon-pohon konflik yang tidak berakar dari konflik itu sendiri, jaringan para manajer konflik itu mampu menumbuhkan pohon-pohon konflik manipulasi, dengan mengorbankan satu dari ribuan buah-buah konflik.
Tapi tenang aja…..
Anarchy is in order…
Anarchy is on progress…
klw teori supaya orang tidak ditangkap polisi pada saat melakukan demo bagaimana om.?
Bagus artikelnya. Jadi inget jaman kuliah.
zadi, dalam tataran dan kadar tertentu, konflik tu perlu ada ya?
wah bang,,bsa tolong mnta pembahasan mngenai teori hubungan masyarakat dong,,,
susah neh nyari2,, g ketemu…
trims yaa,,,
@hendy
coba cari dan baca bukunya George Ritzer / Douglas J. Goodman: “Teori Sosiologi Modern”
salam n howow u all….em sye nk tnye la ttg perbezaan ekonomi issues n sicial issues…ad x sesaper leh tlong explain kan??? x tau la…assigment tntg politik susah sket..plz…tlong la bntu yer….
saya gading, uhm kira2 ada penjelasan atau materi tentang “Rekayasa Konflik” ga? tujuanya bukan yang jelek tapi….misalkan seorang manager “membuat konflik” dengan cara dia berbuat sesuatu sehingga semua karyawanya tidak suka padanya…dan tujuanya adalah membuat karyawan2 itu kompak….sesuatu yang seperti itulah pokoknya…Makasih banyak! nb:klo ga ngerepoti tolong dibalas di Email ya??
ok…thanks ya…tp sy bukan nak manajemen konflik…tp sy nak definisi teori konflik dan teori fungsionalisme… heheheheh
harap ia x menyusahkan anda…
apa sih perbedaan antara resolusi konflik, managemen Konflik, Transformasi konflik?? atau mungkin ini merupakan suatu proses dimana menuju ke arah perdamaian??
tolon ya aku tungu jabanya..
Emy dari Timor Leste
thanks mas, sangat bagus untuk ujian besok…
blognya keren
kalau konflik budaya bisa diperjelas g?boleh minta ilmunya to?
bos, boleh donk bagi ilmu tentang konflik budaya…
Ykh. Jepits WWC
Saya secara pribadi, tertarik untuk bergabung dengan komunitas ini. Soalnya saya juga sedang mencari dan mengembangkan teori-teori konflik sosial untuk diimplikasikan pada konflik pertanahan yang saya geluti dan untuk merevisi buku tentang Penyelesaian Sengketa dan Konflik Pertanahan. Kalau boleh bertanya pengasuh komunitas ini, Apakah teorinya Hegel tentang “Teori Kaidah Dialektika” yang meliputi Tesis, antitesis dan sintesis udah tidak berlaku (relevan lagi) atau tidak dapat diaplikasikan untuk menganalisis konflik sosial (khususnya pertanahan).
Terima kasih. Wassalam Wr. Wb. Saya menggunakan /merujuk Buku George Ritzer, Douglas J. Goodman.
Mas…salam kenal ya
mas bisa minta tolong. mas ada nggak referensi tentang konflik gitu…nama buku nya apa aja to mas??? suwun mas ya..nggak pa2 dech ntar di kirim jawabanya lewat email haris.alhakim@yahoo.com
apakah teori konflik ini dapat diterapkan dalam aspek lain seperti aspek dakwah, tolong jawabnya dan kalau ia bagaimana caranya untuk penempatannya atau prosedurnya, thanks…
apakah di indonesia, menagement konflik ini bs diterapkan secara maksimal??
apakah teori konflik ini dapat diterapkan di setiap aspek??
mohon penjelasannya mas?? tanks
mas, bisa devinisikan manajemen konflik dari stephen P robbins sama Mary Jo Hach ngak?
dalam tanda kutip pengelolaan konflik menurut mereka.
trims yah
mas.. mo nanya, kl mengenai konsep peace building (paska konflik), teori apa yg bs dipakai? apakah bs memakai teori transformasi konflik?
mksh..
[…] https://jepits.wordpress.com/2007/12/19/manajemen-konflik-definisi-dan-teori-teori-konflik/. […]
hohoho…, oke mantap. minta yoo mau dipelajari nih materinya.., thank’s…
Intinya konflik selalu hadir dan ada dalam kehidupan, hal tersebut wajib hukumnya… bayangkan apabila tidak ada perbedaan dunia akan berhenti…!!! sunyi senyap tiada kehidupan.. hanya saja adanya perbedaan dan atau selanjutnya terjadi konflik.. hal tersebut tinggal bagaimana kita bersikap…
ok , penjelasan nya udah cukup jelas, gimana dengan rumor yang selalu menjadi alat untuk melanggengkan konflik, faktor apa saja yang membuat konflik itu berkepanjangan dalam sebuah masyarakat.
trima kasih ya.
sama halnya dengan dengan kebenaran hanya ada di langit selagi masih d dunia tidak ada kbnaran
sama halnya dengan konflik, penyelesaian hanya ada distorsi nilai dan kpentingan belaka, dan siapa yang menempatkan pas pada bola salju yang berguling
wahhhh,,,,keren nech,,,
lumayan dapet ilmu…lg bwt skripsi ttng konflik…
makasih om…
u/ seluruh pembaca
Alhamdulillah, artikel ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca.
Penulis merasa masih perlu banyak belajar, karenanya saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.
Terima kasih atas perhatiannya..
apakah teori ini merupakan suatu cara untuk menyelesaikan suatu konflik???
thankx buat tambahan ilmunya!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
kk biasa dengan pohon penyelesaian konfliknya tidak.
dear jepits, tulisan ini bagus sekali, mau tau donk buku referensinya darimana, yg lengkapnya dari pengarang, judul, tahun terbit. mau saya cantumin di tulisan saya sebagai footnote tp kok ga lengkap buku referensinya,
resply asapnya, makasih
allin
[…] § https://jepits.wordpress.com/2007/12/19/manajemen-konflik-definisi-dan-teori-teori-konflik/ […]
mas ardi keren euy, makin eksis aje, kapan reunian nih mas he he he he
mas ardy navastara mau nanya yang buku ross itu judulnya apa dan terbitan apa ya?
makasih mas
The management of conflict: interpretations and interests in comparative perspective by Marc Howard Ross, published by Yale university press
@Andhika: The management of conflict: interpretations and interests in comparative perspective by Marc Howard Ross, published by Yale university press, 1993.
munculnya teori konflik, siapa yang mencetuskan? saat itu kondisi sosial politik yang jadi kasus pertama munculnya teori konflik itu terletak di mana?
boleh minta referensinya Bos?
bagai mana cra menyelesai kan konflik dlm suatu organisasi yg ber beda argumen shingga mreka mencoba menbuat organi sasi lain?
@ Ugi
kalau saya boleh menduga akar konflik di dalam organisasi sehingga muncul keinginan untuk membuat organisasi lain lah adanya ketidaksamaan VISI. selanjutnya monggo Mas ditelaah sendiri..
@Renny
saya banyak mengutip dari teori-teori sosial..
mengenai referensi yaitu:The management of conflict: interpretations and interests in comparative perspective by Marc Howard Ross, published by Yale university press, 1993; Conflict management in urban planning by John R Minnery, published by Gower Publishing Company Limited, 1985; Mengelola Konflik by Simon Fisher et all, 2000.
@Kang Dody
hayuuuk…reunian he..he.. kumaha damang kang?
kalau konflik itu terjadi dalam relasional bupati vs wakil bupati yang dipicu oleh perbedaan pilihan politik, kira2 memotret persoalan tsbt mesti menggunkan analisa teori apa ya gan? tenkyu..
saya kira apapun itu, inti dari ilmu manajemen adalah untuk mencapai “win-win solution” dimana segala persoalan harus dipecahkan dengan kepala dingin dan bertujuan untuk mencapai kemufakatan dengan memperhatikan kepentingan pihak-lain maupun kepentingan sendiri
tolong referensinya dilengkapi dengan daftar pustaka sehingga lebih kuat teorinya…trim’s
saya budhy dari unisba, saya suka dengan tulisannya, namun saya tidak menemukan referensi atau daftar pustaka dari teori-teori yang telah di tuliskan di atas.
jika tidak keberatan, tolong dikirimkan sumber bacaannya di budhyapuak@gmail.com
wslm
let’s copy this
hhooeee…
sumbernya mana ya mas?
Para pembaca budiman,
berikut saya sempurnakan artikel saya dengan referensi yang saya gunakan.
semoga kita selalu semangat belajar..:-)
salam,
ardy m. navastara
terima kasih banyak 🙂
kalau konplik di bals dngan konfik maksudnya apa sih ?